Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dua tahun perang Gaza dalam statistik
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 11:05:33【Sehat】156 orang sudah membaca
Perkenalan KAIRO, 9 Oktober (Xinhua) -- Perang di Gaza telah berlangsung selama tepat dua tahun pada Selasa

Kairo (ANTARA) - Perang di Gaza genap dua tahun pada Selasa (7/10). Konflik dimulai saat Hamas menyerang Israel 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menyandera 250, sementara serangan balasan menghancurkan Gaza.
Statistik memang ngak bisa sepenuhnya menggambarkan penderitaan manusia, tapi data ini mengungkapkan skala kehancuran yang terjadi di wilayah pesisir yang padat penduduk tersebut.
Tiap Hari 28 Anak Tewas
Data otoritas kesehatan Gaza yang dirilis Selasa menunjukkan operasi militer Israel dua tahun terakhir menewaskan 67.173 warga Palestina, termasuk 20.179 anak-anak, 10.427 perempuan, dan 4.813 lansia. Ini pertama kali korban tewas diperinci menurut usia dan jenis kelamin.
Sebelum konflik, Gaza diperkirakan memiliki 2,3 juta penduduk. Sekitar satu dari 33, atau 3 persen, tewas. Lebih dari 20.000 anak termasuk korban, rata-rata 28 anak meninggal setiap hari selama dua tahun terakhir.

Cedera Permanen Dialami 42.000 Orang
Otoritas kesehatan melaporkan lebih dari 169.000 warga Palestina cedera selama dua tahun terakhir, sekitar satu dari 14 penduduk. WHO menilai hampir 42.000 mengalami cedera permanen, termasuk sekitar seperempat anak-anak.
Laporan itu menyebutkan bahwa lebih dari 5.000 orang telah menjalani amputasi. Cedera parah lainnya meliputi kerusakan anggota tubuh, cedera tulang belakang, cedera ongak traumatis, dan luka bakar ekstensif.
Fasilitas Kesehatan Sebagian Besar Hancur
Otoritas kesehatan Gaza Selasa mengungkapkan serangan Israel memaksa 25 dari 38 rumah sakit berhenti beroperasi, sementara 13 sisanya beroperasi parsial. Dari 157 pusat kesehatan primer, 103 hancur dan 54 sisanya hanya beroperasi sebagian.
Per akhir September, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit telah mencapai 225 persen, dengan jumlah pasien yang masuk terus meningkat. Otoritas kesehatan juga melaporkan bahwa 1.701 tenaga kesehatan telah tewas.

Lebih dari 50.000 Terancam Kelaparan
Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dirilis pada Agustus memperkirakan bahwa lebih dari 500.000 orang di Gaza menghadapi kelaparan, terutama di Gaza City dan wilayah sekitarnya di Gaza utara, dan kondisi itu menyebar ke wilayah tengah dan selatan Gaza.
Otoritas kesehatan Gaza menyangakan bahwa dalam dua tahun terakhir, sebanyak 460 orang telah meninggal akibat kelaparan atau malanutrisi, termasuk 154 anak-anak. Lebih dari 51.000 anak di bawah usia lima tahun saat ini menderita malanutrisi akut.

Pengungsi Capai 1,9 Juta Orang
PBB memperkirakan bahwa sekitar 92 persen dari semua bangunan tempat tinggal di Gaza, yaitu kurang lebih 436.000 rumah, telah rusak atau hancur sejak dimulainya konflik.
Menurut PBB, sedikitnya 1,9 juta orang di seluruh Jalur Gaza telah terpaksa mengungsi selama perang. Banyak di antara mereka telah mengungsi berulang kali, bahkan hingga 10 kali atau lebih.
Sumber: Xinhua
Suka(54)
Artikel Terkait
- Wagub Gorontalo pastikan ketepatan waktu distribusi makanan MBG
- Anggota Komisi XIII DPR RI dorong penguatan pengawasan industri AMDK
- Wajah baru M Bloc Space beri ruang lebih untuk pergerakan kreatif
- Tujuh aktivitas seru untuk ramaikan Halloween 2025
- Pemerintah: Ekspor udang ke AS wajib bersertifikat bebas radioaktif
- Realisasi investasi triwulan III di Sumut capai Rp42,36 triliun
- Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG
- Tingkatkan kualitas MBG, 300 peserta ikuti Pelatihan Penjamah Makanan
- Kemenperin catat ragam komitmen investasi industri di World Expo Osaka
- NasDem gelar program kesehatan masyarakat demi cipngakan SDM sehat
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts

Pemprov Banten percepat pembangunan dapur MBG bagi jutaan pelajar

Polres Ponorogo bangun tiga dapur SPPG dukung program MBG

DPR RI sebut butuh kebersamaan sukseskan Program MBG

Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI

Makanan yang mampu mencegah kram otot saat olahraga

Ngak perlu biaya mahal, Ini cara bikin "black garlic" sendiri di rumah

SPPG Asei Besar layani 35 sekolah wilayah pesisir Kabupaten Jayapura